TUGAS
Dasar Ternak Unggas
OLEH
Juel Pacheco Belo de Assis
08. 01. 03. 074
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSIDADE NACIONAL TIMOR LOROSA’E
DILI
Jan, 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Unggas adalah hewan termasuk dalam
kelas aves yang telah didomestikasikan dan perkembangbiakannya serta cara
hidupnya diatur oleh manusia agar menaikan nilai ekonomis dalam bentuk barang
dan jasa. Sebagai sumber energi protein hewani asal ternak unggas merupakan
produksi daging yang paling cepat dan ekonomis di bandingkan ternak lain selain
babi. Daging unggas termasuk sala-satu makanan tergizi tinggi yang paling di
terima oleh setiap orang, oleh karena itu kangdungan lemaknya relatif rendah
dibandingkan dengan ternak ruminansia, sehingga digunakan sebagai makanan
dietetis.
Disamping
itu juga menhasil daging unggas berperang sebagai penghasil telur yang
merupakan sumber pangan bagi manusia. Telur adalah makanan relatif murah
sehingga dapat terjangkau oleh segalah
lapisan masyarakat. Dan juga masyarakat telah memelihara ternak unggas (Ayam)
sejak 5.000 tahun yang lalu ayam dipelihara oleh bangsa mesir pada tahun 3000
tahun SM, dan bangsa china 1.500 tahun SM. Oleh karena itu jenis ayam banyak
mengalami perubahan fisik dan genetic.
Dan
juga ada beberapa persilangan bangsa unggas (Ayam) di dunia dikembangkan
menjadi jenis tipe ayam, tipe petelur, tipe pedaging dan tipe dwiguna. Sampai
saat ini unggsa dapat bertelur dan memeliki daging yang dapat dinikmati untuk
membedakan masing-masing unggas adalah ukuran tubuh dan jumlah daging maupun
telur yang dihasilkan.
1.2 Tujuaan
v Sebagai
suatu studi banding
v Menambah
pengetahuan penulis khususnya pada A.P
v
Sebagai
sala-satu persyaratan untuk menganti nilai Tas
1.3 Kegunaan
v
Agar
pada siswa (Penulis) lebih memahami teori yang telah dipelajari
v Agar
siswa dapat memperoleh pengetahuan tambahan
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
2.1 Asal-usul ayam
petelur
Susilorini, dkk(2009) menyatakan
bahwa bangsa ayam tipe petelur berasal dari mediteranian. Bangsa ayam yang
termasuk dalam kelas mediteranian antara lain Ayam loghorn, ayam ancona, ayam
spanis, ayam minorco, dam ayam harco.
Ayam liar atau ayam hutan yang ada
memang sudah dipelihara oleh masyarakat setempat sejak jaman daluhu sebagai
bagian dari kehidupan mereka yang memang saat itu dekat dengan alam bebas
(Rasyaf, 2009). Ketika itu telurnya relatif banyak tetapi rasa dagingnya tidak
enak.
2.2 Karakteristik ayam petelur
Ayam petelur memiliki karakteristik
bersifat nervous atau mudah terkejut, bentuk tubuh samping, cumping telinga
berwarna putih kerabang terlur berwarna putih ataau coklat. Karakteristik
lainnya yaitu produksi telur tinggi (200 butir/ ekor/ tahun) efisien dalam
penggunaan ransum untuk membentuk tekur, tidak memiliki sifat
memgeram(suprijatna, dkk, 2008)
2.3 Produktivitas ayam petelur
Daya produksi ayam petelur rata-rata
tadak kurang dari 20 butir perbulan perekor selama periode 1 tahun pertama,
konversi pakan sekitar 2,7 mortalitasnya rendah dan kualitas telur baik (Anon,
2010)
2.4 Sistem pemeliharaan
Berdasarkan keterlibatan manusia dalam pengelolaanya, system pemeliharaan
ternak unggas di golonkan menjadi tiga system yaitu
Ø System
ekstemsif (free range)
Ø System
semiintensif
Ø System
intensif
Dalam hal iniayam petelur dipelihara secara intensif dimana
ayam dipelihara secara terbatas dalam kandang aktivitasnya sangat terbatas
dalam kandang dan semua kebutuhanya diatur dan disediakan oleh peternak (suprijatna.
dkk, 2008)
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
·
Bibit
Susilorini, dkk (2009) menyatakan
bahwa pembibitan ayam ras petelur sama dengan ayam ras pedaging yaitu dilakukan
oleh perusahan breeding farm yang sudah memdapat rekomendasi dari pemerintah
untuk memproduksi DOC. Penetasan dilakukan secara buatan mengunakan mesin
penetasan yang terdiri dari mesin setter dam hatcher.
Ada dua tipe ayam
petelur, yaitu tipe ringan dan tipe medium. Ayam tipe ringan merupakan ayam ras
yang khusus dikembangkan untuk bertekur saja (Rasyaf, 2009).
Untuk memilih bibit yang baik
perlu melakukan pendekatan-pendekatan antara lain:
ü Pendekatan
keturunan yang ditinjau dari bibit dan penbibit
ü Pendekatan
secara seleksi berdasarkan observasi penglihatan
ü Pendekatan
berdasarkan pegangan.
·
Pakan
Susilorini, dkk (2009) menyatakan
bahwa dalam pemberian pakan, ayam petelur juga dibagi dalam tiga periode yaitu:
Periode starter, grower, layer. Ayam pada masa starter harus mendapat pakan
yang baik, kandungan zat pakan pada masa starter untuk ayam petelur adalah
protein kasar 20% dan Me (metabolisme energi) 2,860 kkl/ kg
·
Iklim :
-
Cahaya
-
Temperatur
-
Kelembaban
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Keadaan umum
peternakan Gracia farm
Sejarah didatangkannya DOC,peternakan
Gracia farma mendatangkan DOC dari dalam tiga tahap yaitu sebagai berikut:
1.
Tahap
pertama
DOC didatangkan dari Malaysia
dengan jumlah 24.000 ekor pada tanggal 9 November 2009
2.
Tahap kedua
DOC didatangkan dari Malaysia sebanyak 20.000 ekor pada tanggal 5 Mei 2010
3.
Tahap ketiga
DOC didatangkan dari Malaysia sebanyak 25.000 ekor pada tanggal 25 Oktober
2010
DOC diperoleh dengan harga U$ 2 perekor termasuk biaya
pengankutan.

Perusahan Gracia farma terletak di Distrik Ermera, sub Distrik Railaco,
suco mota hare, Bairo Boborema

Peternakan Gracia farma memiliki
43 orang karyawan termasuk manager

Bentuk kandang yang diterapkan
oleh peternakan Gracia farma yaitu kandang panggung dengan bentuk atap monitor
jjumlah kandang sebanyak 8 kandang untuk fase layer tidak termasuk kandang
untuk starter dan grower juga baru yang sedang dibuat.
3.2 Sistem pemeliharaan ternak, manajemen
pemeliharaan pakan dan pengendalian penyakit.
v System pemeliharaan ternak
Sistem pemeliharaan yang diterap
oleh peternakan gracia farm yakni system intensif. Dimana semua kebutuhan hidup
ayam tergantung oleh peternak sesuai dengan kebutuhan ternak.
v Manajemen pemeliharaan
Manajemen pemeliharaan yang
dilakukan oleh peternakan gracia farm adalah:
Pemeliharaan
pada tahap starter untuk menhindari kegagalan pada awal pemeliharaan starter
seperti: kedingginan, kesalahan dalam pemberian makanan, gangguan penyakit dan
kapasitas yang berlebihan (over crowerd) maka diperlukan tata laksana yang
benar dan cermat yaitu:
1. penyediaan
induk buatan
2. cara
pemberiaan makanan
3. pencegahan
dan pemberantasan penyakit
a. Penyedian induk buatan
Indukan yang baik adalah induka
yang memenuhi syarat sebagai berikut:
- sumber panas stabil dan continue
- udara dalam indukan segar
- penerangan baik dan kebutuhan makanan
- konstuksi memadai
b.Cara pemberiaan makanan
1. Makanan
Ø Pada
saat anak ayam tiba, dimasukan kedalam brooder, diberikan air minum yang
mengandun antibiotic, vitamin-vitamin dan gula pasir
Ø
Setelah
beberapa jam ( ± dua jam ) baru bisa memberikan makanan
Ø
Pada
anak ayam 1-3 hari pemberian makanan cukup ditaburkan saja ditempat yang
memiliki permukaan rata dan mudah dicapai oleh anak ayam
Ø
Pemberiaan
makanan harus disajikan secara bebas, namun jumlah makanan tersebut perlu di
pertimbangkan dengan kebutuhan sesuai dengan umur ayam.
- Air minum
Air harus bersih, dinggin, air
diberikan pada ayam harus berhasal dari air sumur, air sungai atau air hujan.
Pemeliharaam grower.
Ayam
mudah (Grower) adalah anak ayam yang hidup pada fase pertumbuhan antara 8-20
minggu. Anak ayam yang telah mencapai hidup fase Grower berarti telah melewati
masa starter yang kritis. Tata
laksana untuk anak ayam fase tersebut pada primcipnya masih sama dengan fase
starter. Tetapi karena anak ayam tersebut umurnya telah meningkat, maka tentu
saja relatf lebih tahun terhadap lingkungan ataupun imfeksi penyakit.
1.
Perkandagan
·
Anak ayam harus dipindahkan dari kandang starter
je kandang Grower, atau kandang yang sama, tetapi kepadatanya harus dikurangi.
·
Kandang Grower yang akan ditempat harus disuci
hamakan terlebih dahulu
2.
Makanan
·
Karena pertumbuhan anak ayam fase Grower
semaking menurun, bilah dibandingkan dengan fase starter, maka ransum yang
diberikanpun hendaknya demi sedikit harus digantikan dengan ransum Grower, yang
kadar proteinnya agak dikurangi menjadi ± 16% saja
·
Mengenai tempat makanan dan air minum
disesuaikan dengan pertumbuhanya .
Pemeliharaan layer.
Penggunaan
bibit ayam unggul degan pemberiaan makanan serta tata laksana yang baik,
ketiganya merupakan factor penting (Utama) bagi suksesnya usaha. Tata laksana
yang baik dan pemberiaan pakan yang bagus akan menjamin bagi potensi yang ada
pada ± ternak ayam.
1.
Makanan
§ Semenjak
ayam itu mencapai 5 bulan berproduksi 5% berikanlah ransum layer (all mash),
agar produksi yang tinggi itu bisa berlansung lebih panjang atau lama.
§ Makanan
tersebut harus tersedia pada sepanjan hari (Ad. Atlivitum)
§ Pemberiaan
makanan dilakukan setiap hari menurtu waktu-waktu tertentu: 3 kali sehari,
pagi, sian hari dan sore hari.
§
Setiap
pengantian makanan hendakya selalu diganti secara bertahap.
2.
Grit(Butiran)
·
Semenjak ayam mulai bertelur harus diberikan
Grit(Butiran), bertujuan untuk menambah mineral dan sekaligus membantu proses
pencernaan.
·
Pemberiaan Grit bisa dilakukan dengan
mencampurkan dengan ransum.
3.
Air minum



3.3 Produksi telur
Berdasarkan imformasi yang diperoleh
dari manajer peternakan Gracia farm dikatakan bahwa ayampetelur yang diternakan
menghasilkan telur sebanyak 95% dari total ayam layer yang ada sekarang (Umur
20-54 minggu) dapat dikatakan bahwa produksi telur mencapai puncaknya.
3.4 Sistem pemasaran
Meningat hasil produksi yang masih
terbatas dalam arti belum mencukupi kebutuhan konsumen dalam jumlah banyak,
maka pemasaran produksi telur untuk sementara yang di pasarkan di sekitar kota Dili melalui pelanggan
tertentu dengan harga yang disesuaikan dengan harga standar penjualan telur
dipasr. Menurut manager peternakan gracia farm dikatakan bahwa konsumen
dilarang untuk lansung membeli telur di lokasi Gracia fasrm namun pada konsumen
dapat memperoleh telur yang diatur oleh peternak Gracia farm
DAFTAR PUSTAKA
- AAK. Pedoman Beternak Ayam Negeri; Penerbit Kanisius, Yogyakarta
- Rasyaf, M. “Panduan Beternak Ayam Petelur” Penebar Swadaya. Jakarta 2008
- Rasyaf,M.” Beternak Ayam Pedaging” Penebar Swadaya, Jakarta 2001
- Susilorini, E. T., Sawitri. E.M dan Muharlien” Budi daya 22 ternak potensial,” Penebar Swadaya, Jakarta 2009
- Suprijatna,E. dkk” Ilmu Dasar Ternak Unggas” Penebar Swadaya. Jakarta 2008
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
BalasHapusmenyediakan Methyl testosteron untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro